Friday, November 5, 2010

Kisah Seorang Pencari Kayu

Di hutan belantara ada seorang pencari kayu sedang asyik mengumpulkan kayu, tiba-tiba datang seekor harimau hendak menerkamnya. Tanpa pikir panjang si pencari kayu itupun lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri. Dalam keadaan sangat panik, kakinya terperosok dan ia jatuh kedalam sebuah jurang.
Beruntunglah ia masih sempat menggapai akar pohon yang menjuntai lalu menggenggamnya dengan kuat.

Sementara ia berpegangan pada akar, sang harimau tetap menunggunya dimulut jurang dengan taringnya yang tajam siap memangsa si pencari kayu kapanpun juga. Tiba-tiba pula datang dua ekor tikus berwarna putih dan hitam yang mengerogoti akar yang sedang digenggam oleh si pencari kayu, sehingga lama kelamaan akar itu menjadi rapuh. Saat bersamaan ia menengok kedasar jurang ternyata disana banyak ular berbisa yang siap menggigit dan memangsanya ketika ia terjatuh.

Disaat genting itu ia mendongak karena ada sesuatu yang menetes dari atas kepalanya. Ternyata ada madu yang menetes dari sarang lebah sebuah pohon di atas mulut jurang. Si pencuri kayupun membuka mulutnya dan meminum madu yang menetes ke dalam mulutnya. Karena rasa lapar, ia sangat menikmati madu tersebut sampai-sampai ia lupa akan bahaya yang mengancam disekelilingnya.

Hikmah dan Pelajaran

Cerita di atas sangat menarik untuk kita jadikan sebuah perumpamaan hidup. Si pencari kayu itu adalah gambaran seorang manusia, harimau adalah kematian yang selalu mengejarnya kapanpun dan dimanapun. Akar pohon adalah ibarat umur manusia yang selalu berkurang digerogoti oleh tikus putih (waktu siang) dan tikus hitam (waktu malam). Umur manusia selalu berkurang tapi amal kebaikan tidak bertambah, justru perbuatan dosa semakin ditumpuk menggunung tinggi.

Sementara ular-ular berbisa di dasar jurang ibarat siksaan dan azab yang telah disediakan Allah bagi manusia pendosa. Azab kubur menunggu manusia jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. Siksaan selanjutnya adalah api neraka jahannam yang menyala-nyala, yang panasnya seribu kali panasnya api dunia.

Sedangkan tetesan madu adalah kenikmatan dunia yang hanya secuil tapi banyak melenakan manusia. Banyak manusia yang lupa tujuan hidupnya bahkan lupa terhadap Penciptanya hanya gara-gara mengejar kesenangan dunia yang sedikit. Padahal balasan disisi Allah lebih baik dan lebih kekal.

Di tengah situasi seperti demikian, adakah yang bisa menyelamatkan manusia selain iman kepada Allah? Hanya iman yang menyelamatkan nabi Nuh alaihissalam dari bencana air bah. Iman pula yang menyela-matkan nabi Musa alaihissalam dan pengikut-nya dari kejaran pasukan Fir’aun.

Kekuatan iman mampu membedakan mana kaca, mana permata. Mana dunia, dan mana akhirat. Orang beriman tidak mungkin memilih yang fana.

Wednesday, November 3, 2010

Tiap Sholat Jumat di Trotoar Jalan, Muslim Moskow Membutuhkan Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Ratusan jamaah sholat Jumat memadati trotoar jalan di luar sebuah masjid terbesar di Moskow, Rusia. Di atas sajadah, mereka terpaksa melakukan ibadah dengan tetap menggunakan sepatu untuk menjaga kaki tetap hangat dari tiupan angin musim gugur yang menusuk tulang. Pemandangan itu rutin terlihat setiap hari Jumat.

Jamaah sholat Jumat sudah tak bisa ditampung lagi oleh masjid yang tersedia di Ibukota Rusia itu. Apalagi, Muslim di Rusia termasuk salah satu yang terbanyak di Eropa. Sementara di Moskow hanya terdapat empat masjid saja.

Umat Muslim di Moskow membutuhkan pembangunan masjid baru untuk menampung kegiatan ibadah. Namun sampai sekarang, pembangunan masjid baru tak bisa dilakukan karena selalu ditentang oleh kelompok nasionalis Rusia. ''Kalau saya datang lebih awal, saya bisa mendapatkan tempat di dalam masjid. Tapi jika tidak maka saya hanya kebagian tempat di luar,'' ujar Abdyl Ashim Ibraimov (30), Muslim yang biasa sholat di Masjid Sobornaya.

Ribuan umat Islam menjalankan sholat Jumat di masjid itu setiap pekannya. Namun masjid dengan atap berwarna hijau dengan bulan sabit warna emas itu hanya sanggup menampung sebanyak 800 jamaah. Letaknya pun berada di antara blok-blok apartemen dan sebuah stadion besar di pusat kota Moskow.

Bila masjid sudah penuh, jamaah otomatis akan melimpah ke kantor pengelola masjid, halaman, dan trotoar jalan di sekitarnya. ''Sholat Jumat itu sangat penting. Itu sebabnya kami datang ke sini apakah itu dalam keadaan hujan atau bersalju,'' tutur Ashur Ashurov, jamaah berusia sekitar 60 tahun yang berambut perak ini.

Saat ini Moskow dihuni oleh sekitar 10,5 juta penduduk. Menurut pemerintah Rusia, di kota ini terdapat 1,2 juta penduduk Muslim. Namun Dewan Mufti setempat memperkirakan umat Islam di Moskow mendekati 2 juta orang. ''Dengan hanya ada empat masjid tentu terjadi kekuarangan tempat beribadah,'' ujar imam Masjid Sobornaya, Ildar Khazrat Alyautdinov. ''Tidak cukup untuk menampung jamaah yang ingin sholat.''

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, ratusan ribu imigran dari eks negara bagian Soviet di Asia Tengah yang beragama Islam, berbondong-bondong mendatangi Moskow. Kenaikan populasi Muslim di kota ini begitu pesatnya. ''Kami meminta agar dibangun satu masjid di setiap wilayah, idealnya di setiap lingkungan,'' cetus Alyautdinov.

Namun keinginan itu masih sulit dipenuhi. Penduduk Moskow yang dipengaruhi kalangan nasionalis keberatan dengan rencana pembangunan masjid baru. Bahkan, ungkap Alyautdinova, pengembangan Masjid Sobornaya pun gagal dilakukan hanya gara-gara dihambat oleh birokrasi di sana. Warga Moskow juga menggagalkan rencana pembangunan sebuah masjid baru di tenggara Moskow yang sanggup menampung sekitar 5.000 jamaah.

Tuesday, November 2, 2010

Ngenet sampai larut malam picu gangguan mental

Bagi remaja yang gemar online hingga larut malam patut waspada. Pasalnya, sebuah studi mengungkap remaja yang kerap begadang demi browsing di internet memiliki potensi gangguan mental. Gangguan itu ditenggarai peneliti karena porsi tidur yang kurang.

Menurut temuan studi tersebut, durasi tidur 20.000 remaja berusia 17-24 tahun tak kurang dari lima jam. Peneliti berasumsi minimnya porsi tidur bila dilakukan lebih dari tiga kali menyebabkan resiko mengalami gangguan psikologi.

Studi yang dipublikasikan Journal Sleep ini berhubungan dengan kenaikan resiko stres sebesar 14 persen. Professor Nicholas Glozier, pemimpin riset tersebut mengatakan gangguan tidur seperti insomnia merupakan tahapan dari pengembangan depresi dan rasa gelisah. "Kurang tidur juga berhubungan dengan gangguan kesehatan mental," ungkapnya seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (2/9).

Glozier menerangkan kebanyakan gangguan mental datang dan pergi lantara ketiadaan penanganan yang tepat. Karena itu, pihaknya merasa tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang gangguan tidur.

Glozier percaya gangguan tidur memberikan sumbangan besar terhadap rasa depresi yang dialami seseorang. "Sebagian besar pasien saya merupakan penggila Facebook dan pemain game kelas berat dimana mereka asyik online hingga larut malam. Sementara mereka harus bangun pukul 7 pagi," kata dia

Glozier menjelaskan berbeda dengan individu berusia tua dan paruh baya, individu remaja memang sulit untuk tidur lebih lama. Kesulitan itu kemudian mengawali masalah pada tidur. Masalah tidur, kata Glozier, kemudian berlanjut pada gangguan lainnya. "Sebagian besar remaja memiliki masalah tidur sebagai akibat dari gangguan sebelumnya," katanya.

Bisa dilihat, kata Glozier, jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk online telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan sebagian didorong oleh pertumbuhan situs jaringan sosial. Dia mengungkap angka terbaru menunjukkan bahwa rata-rata pengguna internet di Inggris menghabiskan lebih dari enam jam setiap bulan untuk mengakses situs seperti Facebook dan Twitter. Rata-rata terparah tercatat remaja Australia dengan rata-rata akses internet 7 jam per bulan.

Profesor Glozier bersama tim riset dari Sydney's-Woolcock Institute dan Brain and Mind  Research Institute kemudian merintis sebuah metode baru untuk memperbaiki jam tidur individu sehingga mencegah resiko kesehatan mental mereka. Pasien diobati dengan terapi sinar matahari di pagi hari untuk mengaktifkan hormon melatonin guna membantu mereka tidur lebih awal.

Air Mata yang Menuntun ke Surga

Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.


Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah."

Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis. "Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."

Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.

Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.

Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/10/31/143618-air-mata-yang-menuntun-ke-surga