Thursday, September 20, 2012

Do'a Al Iftitah (Terjemahan)

Do'a ini biasanya dibaca pada malam-malam bulan Ramadhan,
terbesit keinginan untuk membaca artinya, dan subhanallah sekali, doa yang memiliki makna yang luar biasa..
Berikut penggalan terjemahan dari doa tersebut.

"Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Ya Allah.. aku mulai pujian dengan memuji-Mu
Engkaulah Pembenar atas kebenaran dengan karunia-Mu

Ya Allah.. Engkau telah mengizinkan padaku untuk berdo'a dan memohon pada-Mu, maka dengarkanlah
Wahai Yang Mendengar pujianku, kabulkanlah doa-doaku..
Wahai Yang Maha Pengasih, mudahkanlah rintangan-rintanganku..
Wahai Yang Maha Pengampun, betapa banyak kesusahan yang telah Kau hilangkan, kerisauan yang Kau sirnakan, rintangan yang Kau singkirkan, rahmat yang Kau tebarkan, malapetaka yang Kau hindarkan..

Ya Allah aku memohon pada-Mu sedikit dari (nikmat) yang banyak,
dengan banyaknya hajatku dan tidak ada hajat-Mu padanya sejak dahulu kala, dan ia disisiku sangat banyak, padahal disisi-Mu sangat sedikit dan mudah.

Ya Allah, sesungguhnya pengampunan-Mu terhadap dosaku, pemberian maaf-Mu atas kesalahanku, pengabaian-Mu dari kedzholimanku, dan penyembunyian-Mu terhadap perbuatan jelekku, menjadikan aku untuk memohon pada-Mu padahal itu tidak pantas bagiku..

Engkau yang telah memberikan rezeki padaku dari rahmat-Mu dan Engkau tampakkan padaku kekuasaan-Mu, dan Engkau perkenankan ijabah-Mu, maka karena itu aku berdoa dan memohon pada-Mu dengan tenang dan yakin, tidak dengan gentar dan takut, aku tunjukkan pada-Mu apa yang aku inginkan, dan jika lambat (terkabulnya doaku) aku salahkan Engkau -karena kebodohanku- padahal keterlambatan itulah yang mungkin lebih baik bagiku karena pengetahuan-Mu atas akhir segala urusan, maka aku belum pernah mendapatkan Tuan yang lebih sabar dari-Mu dalam menghadapi hamba yang hina ini ya Rabb..

Friday, March 9, 2012

Belajar Bersyukur dari Mereka

Malam ini..
Ayahku mengajak pergi ke salah satu mall di kota ini.
Kami membeli beberapa perlengkapan untuk kantor ayah..

Setelah semuanya selesai, ayah mengambil mobil di lapangan parkir sementara aku menunggu menjaga barang-barang, akhirnya kami keluar dari area mall itu. 

Saat itu, tepat jam 10 malam kami meluncur untuk kembali ke rumah.
Dalam perjalanan pulang, dimana ayah memilih jalan melewati area pasar. 
Aku melihat seorang Ibu yang sedang duduk sendiri menjaga toko kasur nya yang masih buka, sementara toko yang lain sudah tutup. Toko yang begitu sederhana, terlihat ada beberapa tumpukan kasur.  Kalau dipikir siapa yang mau beli kasur di malam seperti ini bahkan di daerah pasar yang notabennya adalah daerah yang kurang aman.

Setelah melewati daerah itu, mobil ayah terus melaju..
Aku melihat seorang kakek tua yang masih mengayun becaknya membawa penumpang, 
entah itu penumpang yang terakhir atau masih ada penumpang-penumpang lainnya.

Ayah berhenti di pinggir jalan depan penjual "sekoteng".
Ayah mengajak untuk turun dan minum sebentar. 
Penjual ini begitu ramai dikunjungi pembeli, Ayah bercerita kalau tempat ini adalah salah satu tempat favoritnya, karena lebih enak dibandingkan tempat lainnya.
Kami duduk di salah satu tempat yang telah disediakan.
Sembari menunggu penjualnya menyiapkan sekoteng, aku hanya melihat-lihat sekitar.
Di samping gerobak penjual sekoteng, aku melihat ada gerobak penjual roti,
disampingnya aku melihat seorang Bapak yang sedang duduk melamun, 
Yah tak ada satu pun yang membeli roti Si Bapak.

Perjalanan malam ini sungguh berkesan..
Aku melihat beberapa sosok yang begitu istimewa, mereka berjuang tak kenal waktu, tentunya untuk menghidupkan keluarga mereka. Mereka yang apa adanya, mereka yang masih mencari nafkah ketika semua orang sudah tertidur lelap..
Aku yang selalu mengeluh, selalu minta banyak hal ke orang tua, terkadang memberontak ketika keinginan tersebut tidak terpenuhi.. 
Di saat usiaku yang masih tergolong muda ini, aku sudah bisa merasakan banyak fasilitas orang tua, tidak perlu bersusah payah mencari uang karena orang tua masih memberikannya, yang bisa tidur nyenyak di malam hari di tempat yang nyaman..

Sungguh besar kasih Allah.. Betapa besar nikmat Mu Ya Rabb.. :'( 

Friday, January 13, 2012

Puisi Cinta (Ketika Cinta Bertasbih)

Cinta adalah kekuatan
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah..
Itulah Cintaa..

--Ayyatul Husna--


Sekalipun cinta telah kuuraikan
dan kujelaskan panjang lebar, 
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri,
meskipun lidahku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang,
sementara itu pena begitu tergesa-gesa menuliskannya..
kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta..
Dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur..
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan..

--Anna Althafunnisa--